Pengalaman Cek Kista Ovarium

26th August 2018

 

Kenapa aku pengen share cerita ini disini, karena banyak perempuan diluar sana ngerasa serem untuk cek dirinya ke obgyn (dokter specialist kandungan).  Kita malah nanya-nanya ke orang lain padahal belum tentu yang orang lain bilang itu bener. Sibuk browsing sana sini, tapi kitanya sendiri kan ga bisa diagnosa diri sendiri. Alhasil kita jadinya cuma meraba menduga aja, ga tenang, ga pasti, stress. Padahal ngecek ke dokter ga susah, cuma simply menyerahkan diri kita ke dokter and let doctor do the rest. Yang aku ceritain disini semata-mata berdasarkan pengalaman pribadi aku cek kista di indung telur. I will try to explain it se-simple mungkin.

Seperti yang dijelaskan oleh www.alodokter.com :

Kista ovarium dibagi ke dalam dua jenis utama, salah satunya adalah kista fungsional. Kista fungsional muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi. Kista yang tergolong umum terjadi ini tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya.

Jenis kista yang kedua adalah kista patologis. Berbeda dengan kista fungsional, kista patologis mengandung sel abnormal. Pada sebagian kecil kasusnya, sel abnormal tersebut bersifat kanker.

Nah, kapan kita tau kalo ada kista abnormal? Jawabannya, kalo kita udah sampai merasakan gejala-gejala yang perlu diwaspadai seperti dibawah ini:

  • perdarahan yang lebih banyak daripada biasanya pada saat menstruasi,
  • siklus menstruasi tidak teratur,
  • sulit hamil,
  • rasa nyeri pada tulang panggul,
  • nyeri saat berhubungan seksual,
  • serta kesulitan buang air besar atau buang air kecil.

 

Kalo kita ada merasa gejala-gejala seperti yang disebutkan diatas, segeralah periksakan diri kita ke dokter.

Waktu itu, aku pergi ke RSIA Puri Bunda. Untuk bisa cek kista, harus dilakukan USG dalem tepat dihari ke 2 atau ke 3 saat kita menstruasi. Yang dimaksud USG dalem tu ya alat USG-nya dimasukin ke dalem gitu; ngeselin si emang… Alatnya bukan yang lebar untuk USG perut atau bagian luar lainnya ya, beda ko. Bentuknya memanjang gitu trus ujungnya dimasukin ke dalem kita. Disini sabar aja, ikutin arahan dokternya, demi diagnosa yang akurat.

Di dalem itu dia akan cek indung telur kita di kiri dan di kanan. Kata dokterku, idealnya perempuan pada saat masa subur, ada minimal satu sel telur yang matang berukuran 1 – 2 cm yang diproduksi oleh indung telur either dari sebelah kiri atau indung telur sebelah kanan. Sebaliknya, disaat kita menstruasi di hari ke 2 atau ke 3, sel telurnya tidak ada yang matang. Ukuran masing-masing sel telur berdiameter tidak lebih dari 1 cm. Kalo ada yang terlihat lebih dari 1 cm, artinya bisa dibilang ada sel yang abnormal yang harus di tindak lebih lanjut.

Alhamdulillah waktu itu aku USG dalem, tidak terlihat adanya kista baik itu dari indung telur sebelah kiri ataupun sebelah kanan. Ukuran sel telurnya kecil-kecil, paling besar 0.6 cm aja. Rahim juga normal baik-baik aja.

Semakin umur bertambah tu aku sadar, perempuan itu emang ‘onderdil’-nya banyak, mau ga mau kita emang harus rajin jaga dan nge-cek untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga aja sedikit cerita aku diatas bisa menambah wawasan, dedicated to all beautiful ladies out there. Kalo ada yang punya pengalaman, mungkin bisa share juga disini ya.. Take care ladies.. 🙂

 

 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *